Ketika Anda memiliki kebutuhan darurat atau modal usaha, mengajukan pinjaman baik secara online atau konvensional merupakan salah satu alternatif agar Anda bisa mendapatkan pinjaman dana yang langsung bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Proses pengajuannya yang cepat dan mudah acapkali melandasi alasan seseorang mengajukan pinjaman tersebut.
Sayangnya, beberapa orang menyalahgunakan kemudahan layanan tersebut sehingga meminjam lebih dari jumlah yang dibutuhkan dan sanggup ia bayarkan. Akibatnya, hutang pun menumpuk dan terjadilah kredit macet, sehingga mereka terpaksa mengajukan pinjaman lagi kepada lembaga keuangan lainnya. Hal inilah yang sering dikenal sebagai gali lubang tutup lubang.
Hal ini tentunya bukanlah hal yang bijak karena hutang yang ada akan semakin menumpuk. Sebelum hal itu terjadi, yuk simak beberapa tips berikut ini agar Anda tidak terjerat oleh hutang yang menumpuk akibat tidak bijak dalam mengajukan pinjaman.
Mengenal Kebiasaan Gali Lubang Tutup Lubang
Berhutang bukanlah sesuatu hal yang dilarang. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana Anda memaknai hutang apakah sebagai solusi atau menjadi bencana. Memaknai berhutang sebagai solusi adalah ketika kita memiliki tujuan yang jelas dan sadar akan kemampuan untuk membayar hutang tersebut. Tujuan berhutang yang baik misalnya untuk keperluan tambahan modal usaha, renovasi rumah, atau keperluan mendesak lainnya seperti biaya kesehatan, biaya pernikahan, dan lain-lain. Jika seseorang memiliki kebiasaan berhutang untuk menutupi atau membayar hutang ditempat lain, maka seseorang tersebut memiliki kebiasaan gali lubang tutup lubang.
Menurut psikolog Hening Widyastuti, ada 2 hal yang menjadi pemicu seseorang berhutang khususnya dalam fenomena gali lubang tutup lubang ini. Pertama, yaitu ketidakmampuan seseorang dalam mengontrol dirinya dengan baik. Seseorang yang mampu mengontrol dirinya sendiri dengan baik, maka mereka mampu membedakan mana yang menjadi prioritas utama dan mana yang tidak. Selain itu, dengan kontrol diri yang baik, seseorang dapat memisahkan antara emosi, rasa, dan logika.
Penyebab kedua yaitu proporsi penghasilan yang seseorang dapatkan lebih kecil dibandingkan dengan besar hutang mereka. Jika seseorang memiliki penghasilan yang cukup dan mampu untuk membeli barang yang dibutuhkan, seseorang tersebut tidak perlu berhutang. Jika kebiasaan gali lubang tutup lubang ini berlangsung terus menerus, maka akan memengaruhi aspek psikologis seperti dapat menimbulkan stress, depresi, gelisah, dan efek negatif lainnya.
Cara Menghindari Kebiasaan Gali Lubang Tutup Lubang. Image Source: Unsplash/Alice Pasqual
Solusi untuk Menghadapi Kebiasaan Gali Lubang Tutup Lubang
Pastinya kita semua ingin terhindar dari kebiasaan buruk ini. Berikut adalah 5 tips untuk dapat terhindar dari kebiasaan gali lubang tutup lubang.
1. Selalu Masukkan Pembayaran Cicilan sebagai Prioritas Utama
Ketika Anda telah mengajukan pinjaman, pastikan bahwa Anda memasukkan cicilan hutang pada daftar pengeluaran bulanan Anda. Hal ini mencegah Anda dari lupa membayar cicilan, yang membuat Anda terkena denda. Tentunya Anda tidak mau ke depannya tagihan hutang Anda semakin menumpuk dengan jumlah denda, bukan?
Jika Anda menjadikan cicilan hutang dalam daftar pertama, tentunya Anda akan ingat untuk menyisihkan sebagian dari gaji Anda untuk membayar biaya cicilan.
2. Berhemat
Jika Anda mengajukan pinjaman, pastikan bahwa Anda mengajukan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan membayar Anda. Sebisa mungkin, jangan mengajukan pinjaman untuk pengeluaran yang sifatnya konsumtif atau untuk memenuhi keinginan gaya hidup mewah, terlebih lagi jika kondisi keuangan Anda belum stabil. Sebaiknya, terapkan gaya hidup hemat serta prioritaskan utang dan kebutuhan yang benar-benar mendesak sebagai tanggung jawab utama.
3. Bayar Cicilan Tepat Waktu
Seperti yang telah dibahas di poin pertama, ingatlah untuk selalu menyisihkan sebagian dari gaji Anda untuk membayar cicilan utang tepat waktu. Hal ini untuk menghindari denda dan menekan jumlah utang yang semakin menumpuk. Dengan menghindari biaya denda dan membayar cicilan utang tepat waktu, tentunya Anda dapat hidup lebih tenang tanpa harus memikirkan mengenai cara melunasi utang-utang Anda.
4. Bijak dalam Menggunakan Kartu Kredit
Jika Anda masih harus menanggung cicilan pinjaman yang belum lunas, hindarilah menggunakan kartu kredit untuk sementara waktu. Ketahuilah bagaimana cara menggunakan kartu kredit dengan baik dan benar. Karena jika Anda tidak bijak menggunakannya, cicilan hutang Anda akan semakin bertambah. Hal lain yang sangat tidak disarankan adalah menggunakan kartu kredit untuk membayar cicilan pinjaman online Anda. Hal ini hanya akan menimbulkan masalah karena utang yang Anda miliki tidak akan habis dan tentunya mengganggu kondisi keuangan Anda.
5. Cari Penghasilan Tambahan
Jika dirasa penghasilan yang Anda terima setiap bulannya belum mencukupi untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan kewajiban membayar hutang, tidak ada salahnya untuk mencari penghasilan tambahan selain dari penghasilan utama Anda. Misalnya dengan membuka bisnis kecil-kecilan, menjadi reseller online, atau membuka jasa lainnya sesuai dengan keahlian Anda. Yang perlu diingat, dalam mendapatkan penghasilan tambahan ini, diusahakan tidak perlu mengajukan pinjaman lain agar tidak menimbulkah hutang tambahan.
Itulah beberapa tips jitu dalam mengatasi kebiasaan buruk gali lubang tutup lubang. Semoga beberapa tips di atas dapat membantu Anda agar tidak terjerat oleh utang cicilan pinjaman yang menumpuk ya, Sobat BFI. Jika Anda mengajukan pinjaman, ada baiknya untuk mengajukan pinjaman dengan bunga paling rendah untuk meminimalisir pengeluaran Anda.
Informasi dan ketentuan lainnya terkait pengajuan pinjaman melalui BFI Finance dapat diakses pada tautan dibawah ini.
Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Motor
Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Mobil
Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah
#SelaluAdaJalan bersama BFI Finance.