Budidaya ikan nila adalah salah satu usaha yang banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini tentunya sejalan dengan fakta jika kebutuhan akan ikan baik untuk dikonsumsi sehari-hari maupun untuk dipelihara cukuplah tinggi.
Di samping itu, budidaya ikan nila juga relatif mudah untuk dilakukan karena ikan jenis ini adalah ikan yang tahan banting. Ikan nila juga memiliki proses pertumbuhan serta perkembangbiakan yang sangat cepat.
Sobat BFI, tertarik untuk memulai budidaya ikan nila? Simak beberapa tips berikut yang sudah Tim BFI Finance rangkum khusus untuk Anda.
Sekilas Mengenai Ikan Nila
Sebelum kita masuk ke pembahasan mengenai cara budidaya ikan nila yang berpeluang mendatangkan keuntungan, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu terkait ikan yang satu ini.
Ikan nila adalah ikan yang berasal dari sungai Nil dan danau yang berada di sekitarnya. Seiring dengan berkembangnya zaman, ikan ini akhirnya mulai tersebar ke berbagai negara dan benua, baik iklim tropis dan subtropis.
Ikan nila tergolong ke dalam omnivora atau pemakan segala dengan kemampuan adaptasi yang cukup baik dan berkembang biak dengan mudah.
Di alam bebas, ikan nila mampu bertahan hidup dengan memakan vegetasi air, plankton, dan hewan air lainnya. Umumnya, ikan ini ideal berada di suhu 25 derajat sampai dengan 30 derajat celcius dan pH air 7-8. Dengan begitu ikan nila dapat berkembang biak secara optimal.
Karena kemampuan adaptasinya yang sangat baik, ikan nila bisa dibudidayakan di berbagai media. Misalnya akuarium, kolam semen, kolam terpal, dan kolam tanah.
Fakta menarik lainnya terkait ikan ini yaitu harga pakannya lebih murah ketimbang ikan lele ataupun ikan mas dengan kadar protein yang terkandung di dalam pakannya sebesar 25%.
Keuntungan Budidaya Ikan Nila
Saat Anda hendak memulai usaha baru, tentunya Anda pasti bertanya-tanya apa saja keuntungan atau kelebihan yang ada dari ide usaha tersebut? Di bawah ini beberapa keuntungan yang dapat Anda peroleh dari budidaya ikan nila.
Segudang Manfaat Untuk Kesehatan
Ikan nila memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Antara lain memiliki kandungan asam lemak omega 6 esensial, vitamin D, vitamin B12, dan vitamin B6. Kandungan-kandungan tersebut sangat bermanfaat untuk memperkuat metabolisme tubuh, menjaga kesehatan sistem dan fungsi saraf.
Oleh karenanya, budidaya ikan nila ini sangat cocok untuk Anda geluti. Berikut manfaat lainnya dari mengkonsumsi ikan nila yaitu:
1. Aman Dikonsumsi Saat Diet
Ikan nila memiliki kandungan lemak dan kalori yang rendah jika dibandingkan dengan ikan tawar lainnya. Meskipun begitu, kandungan protein yang ada tetaplah tinggi. Oleh karenanya, mengkonsumsi ikan nila saat sedang menjalani program diet sangatlah cocok. Anda akan tetap ternutrisi tanpa khawatir berat badan bertambah.
2. Bagus Untuk Pertumbuhan Anak
Mengkonsumsi ikan nila sangat ideal untuk anak-anak. Pasalnya, kandungan protein hewani yang tinggi pada ikan nila mampu membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal. Khususnya untuk perkembangan sel, organ, otot, dan membran pada tumbuh anak.
3. Mencegah Terjadinya Penuaan Dini
Ikan nila memiliki kandungan yang baik untuk menjaga elastisitas kulit dan mencegah penuaan dini. Kandungan tersebut bernama selenium. Dengan mengkonsumsi ikan nila secara rutin maka kebutuhan akan vitamin C dan vitamin E dalam tubuh Anda akan terpenuhi.
Cara Budidaya Ikan Nila Bagi Pemula
Budidaya ikan nila bisa dicoba oleh siapa saja, tak terkecuali bagi pemula. Nah, agar proses pembudidayaannya dapat berjalan dengan baik, mari kita simak beberapa cara di bawah ini. Pastikan untuk tidak melewatkan satupun tahapan agar hasil panen budidaya ikan nila Anda dapat maksimal, ya!
Image Source: GDM Agri
1. Siapkan Modal Budidaya Ikan Nila
Sudah jadi rahasia umum jika modal adalah ujuk tombak dalam membuka usaha. Sebab, adanya modal ini menjadi salah satu elemen paling krusial yang nantinya akan mempermudah Anda dalam mengelola budidaya ikan nila yang Anda geluti.
Untuk memulai usaha yang satu ini, Anda bisa melihat rincian perhitungan modal serta estimasi keuntungan yang bisa Anda peroleh di bagian bawah artikel ini.
2. Menyiapkan Kolam Ikan
Budidaya ikan nila cukuplah mudah apalagi jika kita berbicara mengenai kolam ikan. Sebab, ikan yang satu ini mampu beradaptasi untuk hidup di media apapun.
Meskipun demikian, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan terkait persiapan kolam budidaya ikan nila. Diantaranya yaitu:
1. Kolam ikan memiliki tingkat pencahayaan yang cukup, yakni di angka 20-30 cm dan tidak menghambat jangkauan sinar matahari
2. Lokasi kolam ikan harus berada di lokasi yang mudah untuk diawasi setiap saat, serta jauh dari pohon besar ataupun rumput liar yang dapat mengganggu pencahayaan
3. Dasar kolam ikan terbuat dari jenis tanah liat yang mampu menahan air
4. Debit air yang ada pada kolam berkisar antara 8-15 per detik
5. Air kolam yang dipakai harus dipastikan tidak keruh ataupun terkontaminasi bahan kimia
6. Idealny pH air berada pada angka 6,5 - 8,6 dengan kadar suhu air 25 - 30 derajat celcius
7. Untuk mempermudah proses pengairan, kemiringan tanah sebaiknya 3 - 5 persen
3. Proses Pengolahan Kolam Ikan
Sebelum Anda mulai melepaskan bibit budidaya ikan nila ke kolam, beberapa tahapan berikut ini wajib Anda perhatikan agar kolam betul-betul dalam keadaan siap.
1. Pertama, lakukan pengeringan dasar kolam. Hal ini dapat Anda lakukan dengan cara menguras habis isi air yang ada pada kolam lalu menjemurnya selama 3-7 hari atau sampai kolam betul-betul mengering.
2. Berikutnya, lakukan proses pembajakan tanah yang akan digunakan sebagai kolam ikan sekitar 10 cm dan pastikan tidak ada rumput yang tersisa, sampah, kerikil, ataupun lumpur yang tersisa di dasar kolam
3. Proses pengapuran kolam, proses ini bertujuan untuk menetralkan pH pada kolam ikan nila. Pastikan dosis yang digunakan untuk pengapuran sesuai dengan kadar keasaman tanah.
4. Pemupukan dengan pupuk kandang, hal ini bertujuan untuk menyuburkan tanah sekaligus menjadi nutrisi tambahan untuk hewan kecil atau vegetasi yang tersisa di kolam. Sehingga, nantinya bisa menjadi sumber makanan tambahan bagi budidaya ikan nila Anda.
5. Langkah terakhir yaitu pengairan kolam. Pada tahapan terakhir ini Anda dapat mengairi kolam dengan kedalaman air antara 10 - 20 cm lalu didiamkan selama 3 sampai 5 hari. Baru setelah itu bisa Anda isi dengan air mencapai ketinggian 60-75 cm dan biarkan sinar matahari menyinari kolam tersebut dengan baik.
4. Memilih Bibit Ikan yang Sesuai
Umumnya, ada dua cara yang bisa Anda gunakan untuk mendapatkan bibit ikan nila. Cara yang pertama yaitu bibit ikan nila diperoleh langsung dari induknya. Kedua, Anda bisa langsung membeli bibit ikan nila di tempat bibit ikan atau koperasi perikanan.
Adapun ciri bibit ikan nila yang berkualitas adalah sebagai berikut:
1. Warna bibit seragam atau sama dengan berat masing-masing bibitnya berkisar 30 gram
2. Pilih bibit ikan nila berwarna bel;ang dengan panjang ikan berkisar 12 cm
3. Bibit yang baik dan sehat adalah bibit ikan nila yang lincah dan bebas cacat fisik
5. Tahap Penyebaran Bibit Ikan
Tahap penyebaran bibit budidaya ikan nila harus dilakukan dengan benar agar bibit yang ada dapat hidup dengan optimal. Nah, untuk melakukannya Anda bisa mengikuti tahapan-tahapan berikut ini.
1. Sediakan ember yang berisikan air bersih kurang lebih setengah dari ember tersebut
2. Masukan bibit ikan nila ke dalam ember yang ada lalu diamkan sekitar 10 menit
3. Setelah itu, isi ember yang ada dengan tambahan air secara perlahan dan diamkan selama 5 menit. Proses ini sengaja dilakukan agar bibit ikan nila Anda dapat beradaptasi dengan baik dan menghindari stress
4. Jika sudah, bibit ikan nila yang ada bisa Anda sebar ke kolam yang sudah disiapkan. Lakukan langkah terakhir ini secara hati-hati.
6. Proses Panen Budidaya Ikan Nila
Perlu Sobat BFI ketahui bahwasannya ikan nila adalah salah satu jenis ikan yang masa panennya relatif lama, dihitung dari masa penebaran benih ikan hingga panennya.
Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan ikan nila yang berkualitas, bobot ikan haruslah berkisar antara 300 hingga 500 gram. Dan untuk mencapai bobot tersebut dibutuhkan waktu setidaknya 4 hingga 6 bulan.
7. Perawatan dan Pemeliharaan Ikan Nila
Untuk mendapatkan hasil panen budidaya ikan nila yang berkualitas, ada beberapa tahapan pemeliharaan dan perawatan yang perlu Anda lakukan.
Pertama, untuk melakukan perawatan Anda disarankan untuk memberikan pakan secara rutin dan juga membersihkan kolam sesering mungkin.
Dalam pemberian makanan, umumnya dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam sehari. Pakan ikan yang bisa Anda gunakan yaitu pakan ikan dengan kandungan lemak, protein, vitamin, karbohidrat, dan mineral. Dengan kata lain, pastikan Anda menggunakan pelet ikan dengan kualitas tinggi.
Penggunaan pelet berkualitas ini dilakukan dengan harapan berat budidaya ikan nila yang Anda miliki mampu mencapai 500 gram dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan.
Di samping itu, pastikan juga ketinggian air yang ada pada kolam berada pada kedalaman 75-100 cm.
8. Pemasaran dan Promosi Hasil Panen Ikan Nila
Langkah terakhir dalam budidaya ikan nila yang ditunggu-tunggu yaitu melakukan penjualan hasil panen. Ikan nila yang sudah siap dipanen dapat Anda tawarkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
1. Jual Ikan Ke Pasar Tradisional, Swalayan, Pengepul Ikan, ataupun Penjual Makanan dengan Bahan Dasar Ikan
Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk menjual hasil panen budidaya ikan nila yakni dengan menjualnya ke pihak pengepul atau broker. Nantinya, pengepul ini akan menyalurkan ikan-ikan tersebut ke konsumen yang membutuhkan.
Hal tersebut bisa Anda terapkan jika Anda tidak ingin bersusah payah mencari pangsa pasar ataupun pembeli.
Akan tetapi, jika Anda memiliki koneksi atau kenalan yang membutuhkan ikan nila, Anda juga bisa menawarkannya ke mereka. Bahkan jika memungkinkan, Anda bisa melakukan dua cara di atas secara bersamaan sehingga penjualan yang ada akan lebih maksimal.
2. Jual Ikan Nila Ke Restoran
Ikan nila adalah salah satu komoditi ikan tawar yang banyak peminatnya. Rasanya yang enak menjadikan ikan satu ini tidak pernah sepi pembeli.
Maka dari itu, Anda bisa mencoba untuk menawarkannya hasil budidaya ikan nila ke restoran dengan menerapkan sistem langganan.
Jadi, setiap minggunya Anda akan mengirimkan sejumlah ikan ke restoran yang berlangganan dan juga mendapatkan hasil penjualan.
Hasil penjualan yang Anda peroleh ini bisa dimanfaatkan untuk memperlebar usaha Anda. salah satunya yaitu dengan menambah kolam ikan budidaya ikan nila.
3. Jual Ikan Ke Luar Negeri (Ekspor)
Jika Anda memiliki modal usaha yang cukup dan relasi yang bagus, Anda bisa mencoba untuk menjual ikan hasil budidaya ikan nila ke luar negeri (diekspor).
Untuk melakukan tahapan ini, sebaiknya ikan yang ada diolah terlebih dahulu agar mendapatkan nilai jual yang lebih bersaing, selain itu ikan yang ada tidak akan cepat bau ataupun membusuk.
4. Jual Secara Online
Untuk memperluas jangkauan usaha Anda dan menjangkau lebih banyak pembeli, Anda bisa memasarkan hasil budidaya ikan nila secara online.
Baik itu melayani pembelian secara langsung maupun dengan sistem pre-order. Anda juga bisa ikut berjualan di platform belanja online seperti e-commerce.
Baca Juga: Cara Memulai Usaha Ternak Lele : Dari Modal Usaha Hingga Panen Tiba
Estimasi Perhitungan Modal dan Keuntungannya
Setelah kita mengetahui langkah apa saja yang harus ditempuh untuk memulai budidaya ikan nila, selanjutnya kita akan membahas mengenai estimasi keuntungan usaha, modal, dan perhitungan lainnya yang dibutuhkan.
Modal Budidaya Ikan Nila | ||||
Modal Awal | ||||
No | Uraian | Jumlah | Harga Satuan | Total Harga |
1. | Bibit Ikan Nila Ukuran 7 cm | 1000 | Rp750 | Rp750.000 |
2. | Pakan Ikan 200 Kg | 1 | Rp10.500 | Rp2.100.000 |
3. | Kolam Terpar 5 Diameter | 7 | Rp1.450.000 | Rp10.150.000 |
4. | Serok Ikan Ukuran Besar | 1 | Rp173.000 | Rp173.000 |
5. | Ember Ukuran Sedang | 1 | Rp100.000 | Rp100.000 |
Jumlah | Rp13.273.000 | |||
Modal Harian | ||||
No | Uraian | Jumlah | Harga Satuan | Total Harga |
1. | Suplemen, Air, Listrik, dan Kebutuhan Lainnya | 1 | Rp700.000 | Rp700.000 |
2. | Tenaga Kerja Untuk 3 Bulan | 3 | Rp1.500.000 | Rp4.500.000 |
Jumlah | Rp5.200.000 | |||
Total Biaya Modal Awal yang Dibutuhkan | Rp18.473.00 |
Perlu diingat, hitungan di atas adalah estimasi atau perkiraan biaya yang perlu dikeluarkan untuk modal awal. Adapun perkiraan keuntungan yang bisa Anda peroleh dari budidaya ikan nila tergantung dari hasil panen yang Anda dapatkan.
Umumnya, harga ikan nila per kilogram dihargai sebesar Rp40.000 - Rp55.000. Jika kita asumsikan per 3 bulan sekali Anda berhasil memanen ikan nila dengan berat satuan ikannya 500 gram, maka hitungan profit yang bisa Anda dapatkan sebagai berikut.
500 Ikan X Rp40.000 = Rp20.000.000
Laba Bersih Panen Budidaya Ikan Nila Selama 3 Bulan = Omzet - Modal = Rp25.000.000 - Rp18.473.000 = Rp6.527.000
Laba bersih tersebut bisa lebih besar lagi jika berat ikan yang berhasil Anda panen rata-rata memiliki berat 1 Kg.
Cara Mudah Mendapatkan Modal Usaha
Bagaimana? Apakah sampai sini Anda semakin tertarik untuk memulai budidaya ikan nila? Jangan khawatir, jika Anda bingung untuk mendapatkan modal, BFI Finance sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terpercaya siap membantu Anda.
Dengan jaminan BPKB Motor, Mobil, dan Sertifikat Rumah, pengajuan pinjaman modal usaha Anda akan kami proses dengan cepat dan tentunya dengan penawaran suku bunga yang rendah.
Informasi lebih lanjut terkait pinjaman dan penawaran menarik lainnya dapat Anda akses melalui tautan berikut ini.
Pencairan dana hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 3 tahun.
Pinjaman dana dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 18 bulan.
Bunga rendah mulai dari 0.9% dengan tenor panjang hingga 48 bulan.
Sobat BFI, itulah informasi mengenai budidaya ikan nila. Semoga artikel ini dapat memudahkan Anda dalam memulai usaha yang satu ini. Tetaplah optimis dan tekun dalam menjalani usaha Anda. Salam bisnis!
Dapatkan informasi menarik lainnya seputar ide bisnis, gaya hidup, pinjaman di BFI Blog. Update setiap Senin-Jumat!