Usaha toko bangunan adalah salah satu jenis usaha yang memiliki peluang menjanjikan dan tergolong jenis usaha yang tidak lekang oleh waktu. Sebab, usaha ini terbukti dapat menghasilkan omset ratusan juta rupiah setiap bulannya, tergantung seberapa besar usaha Anda. Selain itu, mengingat kebutuhan dalam pembangunan infrastruktur dan perumahan yang selalu ada setiap tahunnya, menjadikan peluang usaha toko bangunan tidak boleh dilewatkan begitu saja. Memang, usaha ini memerlukan modal yang cukup besar. Namun, tidak menutup kemungkinan kendala tersebut dapat ditutup dengan perputaran uang yang cepat.
Berikut tim BFI Finance sajikan, kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan usaha toko bangunan serta rincian kisaran modal yang dibutuhkan. Tidak lupa juga, kami berikan tips untuk memulai usahanya! Yuk kita simak bersama!
Kelebihan Usaha Toko Bangunan
- Kebutuhan sebagai penyedia bahan material untuk pembangunan proyek yang tinggi
- Keuntungan yang didapatkan relatif besar
- Peluang dan pangsa pasar yang luas
- Tidak memerlukan keahlian atau keterampilan khusus
- Mudah dijalankan bahkan untuk pengusaha yang minim pengalaman
Kekurangan Usaha Toko Bangunan
- Persaingan yang tinggi
- Harga bahan material yang fluktuatif
- Modal yang dibutuhkan cukup besar
- Aktivitas pemasaran yang monoton
- Beberapa bahan material yang lama untuk terjual
Solusi Untuk Mengatasi Kekurangan Usaha Toko Bangunan
- Mengingat jenis usaha ini membutuhkan modal yang cukup besar, ada baiknya utnuk mengajukan pinjaman modal usaha pada Lembaga Keuangan seperti Bank maupun Perusahaan Pembiayaan.
- Pemilihan lokasi usaha yang strategis agar mudah dijangkau oleh pelanggan.
- Untuk mengatasi bahan material yang lama untuk terjual, Anda dapat memberikannya potongan harga agar dapat menjadi pemasukan yang cepat dan nilai kegunaan barang yang tidak terkikis.
Tips Usaha Toko Bangunan. Source: Unsplash/Oxana Melis
Tips Memulai Usaha Toko Bangunan
Perhatikan 8 tips untuk memulai usaha toko bangunan berikut ini agar keberlangsungan usaha Anda dapat berjalan dengan lancar.
1. Tentukan Lokasi Usaha yang Strategis
Tips pertama dalam menjalankan usaha toko bangunan adalah dengan memilih lokasi usaha yang strategis. Anda dapat memilih lokasi usaha baik di perkotaan maupun pedesaan tergantung target customer yang telah Anda tentukan. Pilih lokasi yang mudah diakses seperti di dekat jalan raya. Lokasi tersebut akan memudahkan mobilitas kendaraan pengangkut yang keluar masuk dan toko bangunan Anda dapat mudah dikenali orang. Usahakan juga, lokasi usaha toko bangunan Anda memiliki lahan parkir yang luas untuk memudahkan akses customer dan kendaraan pengangkut yang berukuran besar.
Anda dapat menyewa atau membangun sendiri tempat usaha, tergantung budget yang Anda miliki. Jika Anda menyewa, pilihan untuk menyewa ruko mungkin adalah pilihan yang tepat. Jika Anda memilih untuk membangun tempat usaha sendiri, mungkin akan lebih menghemat budget dalam jangka panjang.
2. Tentukan Barang dan Fasilitas yang Akan Ditawarkan
Tips kedua yaitu dengan merencanakan barang dan fasilitas apa saja yang akan ditawarkan kepada customer. Berikut adalah material yang dapat dijual di toko bangunan Anda:
- Batu Bata
- Batako
- Batu
- Pasir
- Besi beton
- Triplek
- Cat
- Semen
- Kayu
- Paku
- Pipa
- Keramik
- Peralatan listrik
- Dan lain-lain.
Siapkan juga lemari atau rak untuk menempatkan material yang berukuran kecil seperti paku, contoh keramik, dan cat. Material yang berukuran besar biasanya diletakkan diluar rak atau didasar lantai dengan penataan yang rapi.
Selanjutnya, Anda dapat mempertimbangkan fasilitas apa saja yang dapat dinikmati oleh customer. Seperti, halaman yang luas untuk parkir dan bongkar pasang muatan material, toilet, minum gratis, dan lain-lain.
Dengan lengkapnya bahan material yang disediakan dan fasilitas yang membuat nyaman customer, dapat dipastikan akan menjadi nilai tambah usaha toko bangunan Anda.
3. Siapkan Modal Usaha yang Dibutuhkan
Usaha toko bangunan membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit. Modal usaha yang dibutuhkan dapat mencapai ratusan juta rupiah tergantung pada besar kecilnya usaha toko bangunan Anda. Besarnya modal berasal dari barang atau material rumah yang akan dijual seperti pasir, keramik, cat, semen, dan lain-lain. Material tersebut juga dipersiapkan dalam kuantitas yang besar.
Untuk mendapatkan modal usaha dalam jumlah besar ini, Anda bisa mendapatkan melalui pinjaman modal usaha pada Lembaga Keuangan seperti bank maupun perusahaan pembiayaan seperti BFI Finance. Jika Anda mengajukan pinjaman melalui BFI Finance, Anda cukup menjaminkan BPKB Kendaraan ataupun Sertifikat Rumah untuk mendapatkan plafond pinjaman yang beragam. Informasi lengkapnya dapat diakses melalui tautan dibawah ini.
Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah
Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Mobil
Informasi Pengajuan Pinjaman Jaminan BPKB Motor
Meskipun modal yang dibutuhkan cukup besar, Break Even Point atau balik modal untuk jenis usaha ini dapat dibilang cepat. Perhitungan mengenai kisaran modal yang dibutuhkan dan BEP dijelaskan di bagian bawah artikel ini.
4. Bekerjasama dengan Supplier Terbaik dan Terpercaya
Tips keempat dalam menjalankan usaha toko bangunan yaitu dengan memilih supplier bahan bangunan yang tepat. Supplier yang tepat yaitu supplier bahan bangunan yang menyediakan kualitas material dan reputasi yang baik. Anda dapat meminta rekomendasi kepada sesama rekanan toko bangunan yang lebih senior untuk mendapatkan informasi supplier yang terpercaya. Selain itu, Anda juga dapat memanfaatkan relasi dengan kontraktor dan mandor untuk mendapatkan informasi supplier bahan bangunan yang berkualitas.
5. Tentukan Harga Jual yang Terjangkau
Penentuan harga jual sangat menentukan tinggi atau tidaknya pendapatan usaha Anda, tidak terkecuali pada usaha toko bangunan ini. Selisih harga walaupun kecil, juga menentukan minat beli calon customer. Lagi dan lagi, Anda perlu melakukan riset harga jual kompetitor dengan detail.
Faktor lain yang menentukan harga jual yaitu pemilihan supplier bahan bangunan. Pilihlah supplier yang mampu memberikan harga yang rendah tetapi dengan kualitas yang baik. Jika telah mendapatkan supplier yang cocok, Anda perlu menjaga relasi tersebut agar kelangsungan bisnis Anda bertahan lama. Biasanya, supplier yang telah lama diajak bekerjasama akan memberikan harga khusus untuk pelanggannya.
6. Berikan Pelayanan yang Terbaik
Setelah semua kelengkapan penunjang usaha terlengkapi, saatnya untuk fokus pada pelayanan usaha toko bangunan Anda. Biasanya, terdapat calon customer yang awam mengenai bahan-bahan material yang digunakan untuk membangun rumah. Seperti, jenis pasir apakah yang cocok untuk membuat pondasi rumah, cat apa yang cocok untuk material berbahan kayu, dan lain sebagainya. Inilah kesempatan Anda untuk menunjukan pelayanan yang ramah dan solutif. Hal yang tidak boleh dilewatkan tentunya mengenai kejujuran pelayanan Anda. Kejujuran disini artinya Anda dapat memberikan informasi seperti keunggulan dan kelemahan bahan bangunan dengan objektif, serta tidak menjatuhkan kompetitor.
7. Lakukan Promosi yang Gencar
Tips yang tidak kalah penting yaitu untuk tetap melakukan promosi secara offline maupun online sesuai dengan kebutuhan bisnis. Jika Anda melakukan promosi secara offline, Anda dapat melakukannya dengan memasang spanduk atau banner usaha toko bangunan Anda di tempat yang strategis, seperti di persimpangan jalan. Anda harus mempersiapkan budget untuk membuat media promosi serta biaya untuk menyewa reklame atau tempat peletakkan spanduk promosi tersebut.
Anda juga dapat memanfaatkan media sosial dan website untuk memperkenalkan toko bangunan Anda. Karena saat ini segala hal sudah serba digital, tidak ada salahnya untuk menggunakan sarana promosi tersebut. Melalui media sosial dan website, Anda dapat menginformasikan promo diskon yang sedang berlangsung tanpa harus membayar biaya apapun.
Cara promosi lainnya yaitu berikanlah promo khusus saat grand opening tiba. Grand opening adalah momen yang tepat untuk mulai memperkenalkan produk Anda ke berbagai kalangan. Anda dapat memberikan promo misalnya dengan potongan harga khusus atau gratis biaya pengiriman dalam kota selama periode tertentu.
8. Mengajukan Penawaran ke Proyek Pembangunan
Tips terakhir ini berhubungan dengan relasi yang Anda miliki atau dapat juga sebagai sarana untuk menambah relasi yang baru. Anda dapat mengajukan proposal penawaran terhadap proyek pembangunan yang sedang berjalan, seperti pembangunan perumahan, perkantoran, dan lain-lain. Tugas Anda adalah sebagai pemasok utama bahan material yang dibutuhkan dalam pembangunan proyek tersebut. Anda dapat menghubungi langsung kontraktor yang bertanggung jawab dalam pembangunan proyek untuk berdiskusi lebih lanjut.
Modal Usaha Toko Bangunan. Source: Unsplash/Oxana Melis
Rincian Modal Usaha Toko Bangunan
Setelah mengetahui tips yang dapat dilakukan, ada baiknya Anda mengetahui kisaran modal usaha yang dibutuhkan. Berikut adalah rincian kisaran modal yang diperlukan untuk membangun usaha toko bangunan:
Modal Awal Usaha
No. | Item | Kuantitas | Harga/Kuantitas | Total |
1. | Mobil pick up (pengantaran) | 1 | Rp 100.000.000 | Rp 100.000.000 |
2. | Bahan bangunan (semen, pasir, cat, batu bata, paku, kayu, triplek, besi, dll) | 1 | Rp 250.000.000 | Rp 250.000.000 |
3. | Etalase | 1 | Rp 2.000.000 | Rp 2.000.000 |
4. | Lemari Kayu | 1 | Rp 2.000.000 | Rp 2.000.000 |
5. | Komputer | 1 | Rp 3.000.000 | Rp 3.000.000 |
6. | Meja dan Kursi | 1 | Rp 2.000.000 | Rp 2.000.000 |
7. | Lain-lain | 1 | Rp 3.000.000 | Rp 3.000.000 |
Total | Rp 362.000.000 |
Biaya Operasional Bulanan
No. | Item | Kuantitas | Harga/Kuantitas | Total Biaya |
1. | Sewa tempat per bulan | 1 | Rp 1.200.000 | Rp 1.200.000 |
2. | Belanja bahan baku/material per bulan | 1 | Rp 60.000.000 | Rp 60.000.000 |
3. | Gaji karyawan | 3 | Rp 2.000.000 | Rp 6.000.000 |
4. | Transportasi | 1 | Rp 500.000 | Rp 500.000 |
5. | Listrik | 1 | Rp 300.000 | Rp 300.000 |
6. | Air | 1 | Rp 300.000 | Rp 300.000 |
Total | Rp 68.300.000 |
Omset per Bulan
Asumsikan pendapatan per hari adalah Rp 3.185.000 Dengan rincian sebagai berikut:
No. | Item | Kuantitas | Harga/Kuantitas | Total Biaya |
1. | Pasir | 5 | Rp 230.000/meter kubik | Rp 1.150.000 |
2. | Semen | 6 | Rp 50.000/sak | Rp 300.000 |
3. | Batu bata merah | 1.000 | Rp 700 | Rp 700.000 |
4. | Cat tembok | 5 | Rp 135.000/5 kg | Rp 675.000 |
5. | Paku dan peralatan bangunan kecil | 1 | Rp 100.000 | Rp 100.000 |
6. | Keramik | 4 | Rp 65.000 | Rp 260.000 |
Total | Rp 3.185.000 |
Jumlah omset per bulan = Rp 3.185.000 x 30 = Rp 95.550.000
Laba bersih per bulan = Rp 95.550.000 – Rp 68.300.000 = Rp 27.250.000
Sehingga, BEP atau lama balik modal usaha toko bangunan adalah Modal Awal : Laba Bersih per bulan = RP 362.000.000 : Rp 27.250.000 = 13
Untuk balik modal diperlukan 13 bulan atau kurang lebih 1 tahun.
Demikianlah pemahaman mengenai bagaimana menjalankan usaha toko bangunan mulai dari kelebihan dan kekurangan, modal yang dibutuhkan, serta tips yang dapat diaplikasikan. Semoga artikel kali ini dapat membantu Sobat BFI yang ingin memulai usaha toko bangunan ini ya. Jika Anda kesulitan mendapatkan modal usaha, Anda selalu dapat mengajukan pinjaman modal usaha melalui BFI Finance. BFI Finance telah terdaftar dan diawasi oleh OJK dan menjadi Perusahaan Pembiayaan tertua di Indonesia, sehingga Anda tidak perlu ragu untuk mengajukan pembiayaan dan memenuhi kebutuhan finansial Anda. Selalu ada jalan bersama BFI Finance!