Mobil listrik digadang-gadang akan menjadi pengganti keberadaan mobil konvensional karena alasan konsep ramah lingkungan yang diusungnya. Sebut saja Tesla, Ia merupakan salah satu pionir dalam pembuatan mobil listrik di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Jauh di tahun 2012, ternyata Indonesia sudah membuat mobil listrik buatannya sendiri dengan berbagai model yang patut diacungi jempol. Seperti apakah bentuk mobil listrik buatan Indonesia tersebut dari tahun ke tahun? Simak ulasan menariknya berikut ini!
Apa Itu Mobil Listrik?
Mobil listrik adalah mobil yang digerakkan oleh daya listrik yang sumbernya berasal dari baterai yang dapat diisi ulang. Tentunya, jika dilihat dari jenis bahan bakar yang digunakan, mobil listrik berbeda dengan mobil konvensional yang bahan bakarnya berasal dari solar ataupun bensin. Manakah yang lebih efisien? Jawabannya adalah mobil listrik. Rata-rata mobil konvensional membutuhkan bahan bakar kurang lebih 1 liter untuk jarak 10 km. Perkiraan harga bahan bakar per liternya adalah Rp 9.000. Sedangkan, pemakaian 1 KwH pada mobil listrik dapat digunakan untuk menempuh perjalanan dengan jarak 7,78 km. Angka tersebut berasal dari contoh perhitungan mobil listrik Hyundai Kona yang memiliki kapasitas 39,2 KwH dan dapat digunakan untuk menempuh jarak 305 km. Biaya per 1 KwH berkisar mulai dari Rp 1.352 tergantung dari besarnya daya yang digunakan. Sehingga, jika melakukan perjalanan Jakarta – Bandung dengan jarak 150 km dengan mobil listrik, Sobat BFI Finance membutuhkan daya listrik kurang lebih 19,3 Kwh. Total biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian mobil listrik yaitu 19,3 KwH x Rp 1.352 = Rp 26.093. Bandingkan jika menggunakan mobil konvensional berbahan bakar bensin, total biaya yang dikeluarkan untuk jarak tempuh yang sama yaitu 15 liter x Rp 9.000 = Rp 135.000. Cukup jauh bukan perbedaannya?
Mobil Listrik Buatan Indonesia. Source: Unsplash/Martin Katler
8 Jenis Mobil Listrik Buatan Indonesia
Sejak tahun 2012, pemerintah Indonesia telah mengupayakan pengembangan mobil listrik buatan Indonesia dengan berbagai model dan fitur. Setidaknya terdapat 8 jenis mobil listrik buatan Indonesia, yaitu:
Mobil Listrik Tucuxi
Mobil listrik tucuxi merupakan mobil listrik buatan Indonesia pertama yang diluncurkan pada tahun 2012. Pengembangan mobil listrik tucuxi diinisaisi oleh Menteri BUMN pada masanya yaitu Dahlan Iskan. Dahlan Iskan meminta bantuan kepada Ricky Elson, seorang pria berkewarganegaraan Indonesia tentunya yang lulus dari Insititut Teknologi Sepuluh November dan University of Michigan, untuk merancang mobil listrik buatan Indonesia generasi pertama ini.
Dalam dunia ilmiah, Tucuxi merupakan salah satu jenis dari mamalia laut lumba-lumba. Sehingga, desain eksterior mobil listrik Tucuxi didesain mirip seperti lumba-lumba yang memiliki bentuk oval pada bagian depan mobil. Selain itu, dengan coraknya yang memiliki dominan warna merah, mobil listrik ini mengingatkan kita pada mobil Ferrari yang tersohor itu.
Kecepatan tempuh Mobil listrik buatan Indonesia generasi pertama ini dapat mencapai 200 km/jam dengan jarak tempuh maksimal 400 km. Sementara, untuk kapasitas mesin motor listriknya bertenaga 268 daya kuda.
Namun, sayangnya pengembangan mobil listrik tucuxi harus terhenti karena tidak lolos uji emisi pada saat itu. Dan Sang Inisiator, Dahlan Iskan mengalami kecelakaan pada saat melakukan test drive mobil listrik tucuxi yang disebabkan oleh gangguan pada rem.
Mobil Listrik Gendhis
Mobil listrik buatan Indonesia kedua yaitu bernama Gendhis. Masih dari tangan gigih Ricky Elson, mobil listrik buatannya kali ini berjenis MPV yang berkapasitas 7 orang. Mobil listrik Gendhis ini memiliki tipe pintu slider layaknya mobil Daihatsu Luxio dan Honda Odyssey. Pertama kali dipamerkan pada acara bergengsi APEC di tahun 2013, sayangnya mobil listrik ini belum ada rencana untuk diproduksi dalam secara luas karena masih berbentuk prototype.
Bus Listrik Ahmadi
Selain tucuxi, pada tahun 2012 Dahlan Iskan juga memprakasai pembuatan bus listrik bernama Ahmadi. Menggaet alumnus ITB, Dasep Ahmadi sebagai konseptornya, mobil listrik buatan Indonesia ini dibandrol dengan harga Rp 1.3 Miliar di pasaran. Bus listrik Ahmadi dapat melaju dengan kecepatan maksimal 80 Km/jam dengan jarak tempuh maksimal 130 km. Dengan komposisi 36 baterai lithium-iom berkapasitas 21 kWh, bus listrik ini dapat terisi maksimal dalam 4 hingga 5 jam pengisian baterai.
Mobil Listrik Helvina
Mobil listrik buatan Indonesia berikutnya adalah Helvina. Mobil listrik Helvina merupakan mobil listrik yang dikembangkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di tahun 2013. Helvina dirancang dengan tenaga listrik berkapasitas 62 daya kuda dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 140 km/jam.
Mobil Listrik si Elang
Kali ini waktunya mahasiswa yang unjuk gigi dalam pembuatan mobil listrik. Berasal dari Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tidar, menginisiasi mobil listrik buatan Indonesia bernama si Elang. Dengan penggerak motor listrik bertenaga 350 watt, si Elang mampu melaju dengan kecepatan maksimal 40 km/jam. Karena baterai mobil listrik ini hanya mampu bertahan 3 jam saja, si Elang belum dapat diperjualbelikan secara luas.
Mobil Listrik Evina
Selain membuat bus listrik Ahmadi, Dasep Ahmadi juga membuat kendaraan bertenaga listrik lainnya dengan konsep city car. Yaitu mobil listrik Evina, mobil listrik buatan Indonesia kedua buatan Dasep Ahmadi yang memiliki motor listrik berkekuatan 20 kWh dan baterai lithium-ion dengan kapasitas 21 kWh. Dengan daya 50 horsepower, mobil listrik Evina mampu melaju sejauh 135 km.
Selo
Mobil listrik buatan Indonesia yang ketujuh yaitu bernama Selo. Selo juga dirancang dan dibuat oleh Ricky Nelson pada tahun 2013. Dengan desain eksteriornya yang mewah, mobil listrik Selo mengingatkan kita pada mobil Lamborghini yang harganya dapat mencapai miliaran rupiah. Dengan kapasitas berdaya 182 tenaga kuda, mobil listrik Selo dapat berpacu dengan jarak maksimal 250 km. Lama pengisian baterai mobil listrik Selo ini hanya membutuhkan waktu 4 jam saja.
Hyundai Ioniq 5
Mobil listrik buatan Indonesia yang terakhir dan baru-baru ini diluncurkan yaitu Hyundai Ioniq 5. Bekerja sama dengan pabrik mobil ternama Hyundai, Hyundai Ioniq 5 diharapkan mampu menjadi wajah baru dan pemantik pembuatan mobil listrik generasi baru buatan Indonesia. Dengan konsep ramah lingkungan yang diusungnya, Hyundai Ioniq 5 memiliki fitur solar panel yang dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik untuk area operasional Assembly Shop. Selain itu, mobil listrik buatan Indonesia ini dibuat dengan cat berbasis air yang memiliki kadar Volatile Organic Compound (VOC) yang lebih rendah.
Seperti itulah pembahasan mengenai mobil listrik buatan Indonesia yang pernah dibuat. Mobil listrik dipastikan menjadi mobil masa depan yang dinantikan banyak orang. Sembari menunggu pengembangan mobil listrik lebih luas lagi, jika Sobat BFI memiliki mobil konvensional, Anda dapat menjadikannya sarana untuk memenuhi kebutuhan finansial! Cukup dengan menjaminkan BPKB Mobil, Anda berkesempatan untuk mendapatkan pinjaman untuk keperluan modal usaha, investasi, maupun konsumtif. Tidak perlu khawatir karena suku bunga yang ditawarkan tergolong rendah dan yang terpenting adalah proses approval yang dapat memakan waktu 2 hari saja! Mudah bukan? Jadi, yuk ajukan pembiayaan mobil Anda segera melalui BFI Finance!