Gaya Hidup

Lawan Kata Dari FOMO, Ini Dia Manfaat JOMO di Kehidupan Sehari-Hari

Admin BFI
19 September 2022
8931
Lawan Kata Dari FOMO, Ini Dia Manfaat JOMO di Kehidupan Sehari-Hari

Istilah FOMO acapkali digunakan di beragam platform online. Banyak orang menggunakan istilah ini untuk menyebut seseorang yang takut akan ketinggalan tren terkini.

Ditambah lagi maraknya penggunaan sosial media semakin membuka lebar pintu orang-orang untuk terjangkit FOMO.

Nah, kemunculan FOMO ini berbarengan dengan adanya istilah yang memiliki arti berlawanan dengan sebutan JOMO.

JOMO diartikan sebagai sikap seseorang atas suatu hal dan menyangkut cara bertindak. Apa itu JOMO sebenarnya dan mengapa diangggap lebih baik daripada FOMO? Mari kita diskusikan selengkapnya di uraian yang satu ini.

 

Apa Bedanya FOMO dan JOMO?

FOMO (Fear of Missing Out) adalah sebuah ketakutan, takut akan ketertinggalan. Rasa ketakutan yang ada ini tidak menutup kemungkinan hanya berlaku pada lingkup tren di sosial media, akan tetapi menyangkut segala aspek yang dianggap penting oleh seorang individu. Misalnya takut tidak sukses dengan teman sebaya, takut melewatkan diskon produk incaran, dan lain sebagainya.

Sedangkan JOMO adalah kebalikannya dari FOMO. JOMO atau Joy of Missing Out adalah situasi di mana seseorang menikmati melewatkan berbagai hal yang tidak ingin dia lewatkan. Perasaan nyaman ini membuat orang tersebut lebih bisa mesyukuri apa yang dia miliki dan menjalin hubungan baik dengan dirinya sendiri maupun orang di sekitar.

Perlu digaris bawahi, meskipun JOMO diartikan sebagai kenyaman melepaskan sesuatu, namun hal tersebut tidak bisa dimaknai sebagai sebuah alasan untuk tidak produktif. Sebab, untuk melawan ketakutan yang ada (FOMO) bukan dengan cara menghindar ataupun melepaskan diri dari dunia.

Seperti yang dilansir dari Kompas.com, seorang psikolog Adi Dinardinata, S.Psi, M.Psi., berpendapat bahwa "Kalau kita menikmati melewatkan apa pun, menikmati tidak melakukan apa pun, walaupun menikmati itu gak bagus juga karena tidak produktif. Kita tidak mengejar apa yang kita inginkan, itu masalah juga, walaupun happy. Jalan yang baik itu jalan tengah, the middle way, yang sehat adalah kita menginginkan untuk tetap update, tapi juga tidak memaksakan diri untuk selalu update. Dengan kata lain, keinginan untuk tetap update tidak perlu dibuang, tapi juga tidak dipaksakan.”

 

Baca Juga: FOMO Adalah: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mencegahnya

 

Efek Negatif FOMO

FOMO adalah kondisi di mana seseorang takut akan ketertinggalan. Perasaan was-was dan rasa takut yang kian menghantaui bisa membawa pengaruh negatif terhadap diri kita. Berikut ini beberapa pengaruh buruk akibat FOMO.

1. Kondisi Kesehatan Mental yang Terancam

Berbeda jauh dengan JOMO, FOMO bisa dikatakan juga sebagai obsesi terhadap sesuatu yang mengakibatkan rasa ketakutan akan suatu hal muncul di dalam diri kita. Perasaan takut ini dapat mendorong kita merasa tidak pernah puas, kurang bersyukur, stress, menjadi paranoid, dan hal ini jika dibiarkan dapat mengancam kondisi kesehatan mental kita. Terlebih, orang yang terkena FOMO nyaris tidak pernah berhenti membandingkan dirinya dengan orang lain.

2. Terganggunya Hubungan Sosial Dengan Orang di Sekitar

Orang yang terkena FOMO memusatkan pikirannya terhadap sesuatu yang mereka anggap penting dan berusaha sekuat tenaga agar selalu on track dan update terhadap hal tersebut, tidak seperi JOMO.

Perilaku ini bisa membawa seseorang cenderung menutup diri, sulit berkomunikasi dengan orang sekitar, bahkan kecenderungan meremehkan orang yang tidak sejalan dengan pikiran mereka.

3. Cenderung Impulsif atau Gaya Hidup Boros

Takut akan ketertinggalan dapat memicu siapa saja yang merasakannya untuk bertindak di luar nalar dan rela melakukan apa saja. Tanpa terkecuali mengeluarkan sejumlah uang untuk memuaskan ego serta rasa takut itu sendiri.

Bayangkan jika seseorang terkena FOMO suatu tren terkini seperti otomotif atau produk perawatan. Bukan tidak mungkin setiap bulannya orang tersebut akan mengeluarkan banyak uang demi bisa terus up-to-date dengan tren tersebut.

Inilah salah satu bahaya yang paling mengancam dan bisa menjerumuskan seseorang terlilit hutang dan nekat meminjam pada pinjaman online ilegal (Pinjol).

Cara Menerapkan JOMO di Kehidupan Sehari-Hari

JOMO bisa kita raih dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa cara yang bisa Anda tempuh antara lain sebagai berikut ini.

JOMO

Image Source: Pexels/Ketut Subiyatno

1. Fokus Pada Apa yang Ingin Diraih

Cara pertama untuk menerapkan JOMO yaitu dengan mengetahui tujuan apa yang inginkita raih. Fokus pada hal tersebut dan kesampingkan hal-hal yang berpotensi mendistraksi atau tidak ada kaitannya dengan tujuan Anda.

Dengan begitu, Anda tidak akan mudah goyah untuk mengikuti tren terkini dan jatuh ke dalam fenomena FOMO.

Tidak hanya berfokus pada apa yang ingin Anda raih, Anda juga harus berkomitmen untuk benar-benar mengejarnya. Misalnya Anda membuat serangkain kegiatan dengan target waktu yang jelas.

2. Batasi Penggunaan Media Sosial

Cara menerapkan JOMO yang kedua yakni membatasi penggunaan media sosial. Sosial media adalah salah satu faktor pemicu FOMO. Di sosial media banyak orang akan cenderung memposting atau memperlihatkan sisi positif kehidupan mereka.

Hal tersebut sah-sah saja untuk dilakukan karena pada dasarnya tidak ada satupun manusia yang senang dianggap buruk.

Namun, tetaplah ingat jika apa yang kita lihat di sosial media tidak selalu nampak demikian di kehidupan nyata. Jadi, pastikan untuk tidak terkecoh apalagi mulai membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Fokuslah pada diri sendiri dan orang terkasih di sekitar kita. Lakukan hobi atau kegiatan menarik lainnya selain bermain sosial media.

Jika Anda merasa sulit lepas dari sosial media, tips berikut ini bisa Anda coba untuk mengurangi frekuensi penggunaannya.

  • Jadwalkan waktu bermain sosial media
  • Matikan notifikasi yang kurang penting, tetap nyalakan notifikasi krusial seperti email kerja dan semacamnya
  • Jika memungkinkan, pilih satu hari untuk rehat dari sosial media dan lakukan aktivitas lainnya

2. Meluangkan Waktu Lebih Banyak Bersama Orang di Sekitar

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, FOMO membawa efek negatif terhadap kehidupan sosial kita. Lewat JOMO, Anda akan diajak untuk menyisihkan waktu yang ada untuk quality time bersama orang terkasih. Bisa itu keluarga, anak, saudara, sahabat, dan lainnya.

Sebagai contoh menyisihkan beberapa jam atau menit untuk sekedar bercengkrama sambil menikmati teh hangat di sore hari. Atau mengunjungi teman lama dan memutuskan untuk berjumpa di kedai kopi terdekat.

Apapun itu kegiatannya, kebersamaan dengan orang terkasih jauh lebih bermakna dan banyak membawa pengaruh positif ke dalam diri kita. Pastikan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitar, ya.

Demikian penjelasan mengenai JOMO, semoga dengan adanya informasi ini kita bisa lebih banyak bersyukur, fokus pada tujuan utama yang ingin diraih, dan berhenti membanding-bandingkan diri dengan orang lain.

Butuh pinjaman dana cepat untuk beragam kebutuhan finansial Anda? Ajukan pinjaman di BFI Finance saja! Beragam keperluan dapat kami bantu mulai dari modal usaha, dana pendidikan, investasi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Informasi lebih lanjut dapat Anda peroleh melalui laman web di bawah ini.

Informasi Pinjaman Jaminan BPKB Mobil

Pencairan dana hingga 85% dari nilai kendaraan dan tenor hingga 3 tahun.

Informasi Pinjaman Jaminan BPKB Motor

Pinjaman dana dengan proses cepat dan tenor maksimal hingga 18 bulan.

Informasi Pinjaman Jaminan Sertifikat Rumah

Bunga rendah mulai dari 0.9% dengan tenor panjang hingga 48 bulan.

 

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya hanya di BFI Blog. Update setiap Senin-Jumat. Sampai ketemu lagi di artikel berikutnya!

Kategori : Gaya Hidup