Fitch Ratings-Jakarta-25 November 2016 : Fitch Ratings Indonesia telah menaikkan Peringkat Nasional Jangka Panjang PT BFI Indonesia Indonesia Tbk (BFI) ke 'AA-(idn)' dari 'A+ (idn)' dan Peringkat Nasional Jangka Pendek ke 'F1+(idn)' dari 'F1(idn)'. Outlook adalah ‘Stabil’. Pada saat yang bersamaan, Fitch juga menetapkan peringkat ‘AA-(idn)’ kepada surat utang MTN tahap III tahun 2015 yang telah diterbitkan perusahaan. Daftar lengkap pemeringkatan dapat ditemukan pada bagian akhir dari laporan ini.
Peringkat nasional di kategori ‘AA’ menunjukkan ekspektasi akan risiko gagal bayar yang relatif sangat rendah terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia. Risiko kredit hanya sedikit berbeda dari emiten-emiten atau surat-surat utang yang mendapat peringkat tertinggi di Indonesia.
Peringkat Nasional ‘F1’ mengindikasikan kapasitas membayar komitmen keuangan secara tepat waktu relatif paling kuat terhadap emiten atau surat utang lainnya di Indonesia. Dalam skala peringkat nasional Fitch, peringkat ini diberikan kepada risiko gagal bayar relatif terendah terhadap yang lain di Indonesia. Apabila profil likuiditas secara spesifik dinilai kuat, tanda “+” ditambahkan pada peringkat yang diberikan.
FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK PERINGKAT
Kenaikan Peringkat Nasional BFI mencerminkan kinerja keuangan dan neraca yang baik di tengah tantangan ekonomi makro di Indonesia, seperti yang ditunjukkan dalam peningkatan rasio profitabilitas dan kapitalisasinya. Peringkat tersebut juga mencerminkan profil stand-alone yang kuat dari perusahaan sebagai salah satu perusahaan pembiayaan independen terbesar di Indonesia.
BFI memiliki pangsa pasar sekitar 3% dari total aset industri pembiayaan ini pada akhir September 2016. Bisnis utama BFI adalah refinancing mobil dan sepeda motor (melalui direct channel) yang menyumbang sekitar setengah dari portofolio pembiayaannya. Sisanya terutama terdiri dari pembiayaan mobil (melalui dealer) dan bisnis leasing, yang telah mengalami pelemahan kualitas aset di tengah perlambatan ekonomi ini. Strategi manajemen adalah untuk kembali fokus pada segmen refinancing yang berimbal-hasil lebih tinggi, dan mengurangi exposure mobil baru dan pembiayaan alat berat, dengan tujuan memperkuat profitabilitas dan kualitas aset.
BFI melaporkan profitabilitas yang sehat di akhir September 2016, jauh di atas rata-rata industri. Return on equity (ROE) meningkat menjadi 18,0% dan return on asset (ROA) menjadi 6,3% (2015: 17,1% dan 6,3%) lebih baik daripada rata-rata industri masing-masing sebesar 11,5% dan 3,7%. Peningkatan profitabilitas berasal dari strategi untuk kembali fokus terhadap bisnis refinancing, sambil mengelola biaya operasional secara efektif dan menghindari peningkatan biaya kredit.
Profil modal perusahaan lebih kuat dibandingkan perusahaan sejenis, didukung oleh perolehan permodalan internal yang solid. Rasio ekuitas terhadap aset meningkat menjadi 35,9% pada akhir September 2016 (2015: 34,1%), salah satu yang tertinggi di industri pembiayaan. Sumber pendanaan BFI terdiversifikasi antara pinjaman bank bilateral (58%), obligasi dan MTN (23%) dan non-recourse joint financing (19%). Fitch percaya leverage rendah BFI di bawah 2x dan asset-liability gap yang dipertahankan positif dan cadangan laba yang kuat memberikan perusahaan penyangga yang cukup untuk menghadapi guncangan pasar.
Fitch memandang kualitas aset BFI resilien, meskipun rasio NPL meningkat ke 1,8% pada akhir September 2016 (2015:1,3%). NPL yang lebih tinggi sebagian besar disebabkan oleh bisnis leasing BFI, terutama yang berhubungan dengan pembiayaan alat berat dan mesin-mesin. Rasio NPL tetap di bawah rata-rata industri sebesar 2,2%, walaupun target pasarnya adalah segmen low-end. Fitch percaya bahwa strategi perusahaan untuk memfokuskan kembali pada bisnis refinancing yang merupakan kompetensi intinya dan pengurangan exposure terhadap pembiayaan mobil dan alat berat akan bermanfaat untuk kualitas asetnya dalam jangka pendek hingga menengah.
SENSITIVITAS PERINGKAT
Melemahnya kualitas aset secara signifikan yang dapat berdampak negatif pada profitabilitas dan kapitalisasi mungkin akan menekan peringkat BFI. Pertumbuhan berkelanjutan yang menghasilkan pangsa pasar yang lebih tinggi secara signifikan dengan tetap menjaga kualitas aset yang kuat dapat menyebabkan kenaikan peringkat, meskipun Fitch melihat kemungkinan kecil skenario ini terjadi dalam waktu dekat hingga menengah.
Peringkat obligasi senior BFI berdenominasi rupiah dan medium-term notes sama dengan Peringkat Nasional perusahaan yang sesuai dengan kriteria Fitch. Setiap perubahan pada Peringkat Nasional akan mempengaruhi peringkat tersebut.
Daftar lengkap pemeringkatan adalah sebagai berikut:
- Peringkat Nasional Jangka Panjang dinaikkan ke ‘AA-(idn)’ dari ‘A+(idn)’, Outlook Stabil
- Peringkat Nasional Jangka Pendek dinaikkan ke ‘F1+(idn)’ dari ‘F1(idn)’
- Medium Term Notes BFI Finance Indonesia ditetapkan di ‘AA-(idn)’
- Obligasi Berkelanjutan BFI Finance Indonesia dan tahapan-tahapan obligasi di bawahnya dinaikkan ke ‘AA-(idn)’ dan ‘F1+(idn)’ dari ‘A+(idn)’ dan ‘F1(idn)’.